Aku hanya seorang pengeja kata sendu. Yang sedikit abu-abu. Bukan seseorang yang sedang patah hati, lalu mengadu.

Senin, 06 September 2021

SINOPSIS FTV "CATATAN HARIANKU" - DI BALIK HARAP (Adinda Azani & Ali Syakieb)

SINOPSIS FTV CATATAN HARIANKU
"DI BALIK HARAP"
Ide Cerita : Raya Mipi

LINA (Adinda Azani) dan BARA (Ali Syakieb) sudah bersahabat sejak SMA sampai kuliah dan sekarang mereka kerja bareng. Bara adalah fotografer dan Lina sebagai modelnya. Mereka berdua sering hunting foto ke berbagai tempat, membuat keduanya memiliki banyak moment bahagia. Sebenarnya, Bara menyukai Lina, begitu pun Lina, tapi mereka berdua belum mengungkapkan perasaan masing-masing. Lina sering memberi kode pada Bara, menanyakan bagaimana perasaan Bara kepadanya? Tapi, Bara masih belum bisa jujur. Bara ini tipikal cowok yang susah ngungkapin perasaannya.

Sampai suatu hari, Lina memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya pada Bara dengan mengajaknya bertemu di tempat favorit mereka. Bara datang ke tempat itu, tapi Lina tidak pernah datang, bahkan Lina menghilang selama seminggu tanpa kabar. Bara hanya tahu kalau Lina ada urusan penting di luar kota dari BU FITRI (Miranty Dewi), mamanya Lina. Tapi sebenarnya, hari itu Lina mau datang, tapi tiba-tiba ia jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Kata dokter, ia mengidap kanker stadium akhir dan umurnya nggak lagi. Lina sedih sampai mengurung dirinya di kamar berhari-hari. Lina berpesan pada mamanya untuk tidak pernah cerita apapun pada Bara tentang penyakitnya.

Lina akhirnya mulai menerima kenyataan, ia kembali beraktifitas seperti biasa. Lina kembali menemani Bara hunting foto. Tapi Bara merasa ada yang berubah pada Lina yang sering melamun, tidak semangat dan jarang tersenyum. Setiap kali Bara nanya, Lina hanya bilang capek dan mau berhenti jadi model. Padahal Bara tidak tahu kalau sebenarnya Lina selalu menahan rasa sakitnya saat bersama Bara karna Lina tidak mau Bara tahu tentang penyakitnya. Semakin ke sini, Bara merasa ia tidak bisa kehilangan Lina dan ingin mengungkapkan perasaannya. Bara mengajak Lina makan malam berdua karna ada hal penting yang ingin ia sampaikan.

Lina mengerti maksud ucapan Bara. Saat acara makan malam mereka, tiba-tiba datang ALDO (Adhitya Alkatiri), yang diperkenalkan Lina sebagai pacar barunya, seorang calon dokter. Kemarin, Lina dan Aldo pergi liburan seminggu di puncak, makanya Lina menghilang. Bara patah hati, tapi Lina berakting ia tidak tahu apa-apa. Bara pun mengucapkan selamat atas hubungan mereka. Tapi sebenarnya, Bara tidak tahu kalau Aldo itu adalah dokter magang di rumah sakit tempat Lina dirawat kemarin. Aldo juga menjadi dokter pribadi Lina untuk sementara waktu. Aldo kasihan pada Lina, makanya ia menerima tawaran jadi pacar pura-puranya.

Hari Bara terasa sepi, karna Lina mulai sibuk tanpa Bara. Bahkan, Lina meminta IRMA (Gesya Shandy), sahabatnya untuk menggantikan Lina menjadi model Bara. Kata Lina sih, Aldo tidak suka Lina jadi model. Padahal, Lina sengaja mendekatkan Bara dan Irma dan berahap mereka bisa bersama karna Lina mengenal Irma sebagai cewek yang baik. Irma yang awalnya biasa saja, mulai jatuh cinta dengan Bara, meskipun Bara hanya menganggap Irma sebagai teman, tidak lebih. Untuk lebih mendekatkan mereka, Lina mengajak double date, Lina bareng Aldo, Irma bareng Bara. Tapi Bara masih belum bisa mengalihkan pandangannya dari Lina. Sekalipun, Lina mulai menjauh perlahan. Lina tidak pernah datang lagi ke studio foto, hanya Irma yang menemani Bara.

Makin hari, penyakit Lina makin membuatnya sering pingsan. Jadi, Lina memutuskan untuk tidak menemui Bara lagi. Karna Lina takut jika ia tiba-tiba pingsan di depan Bara. Lina menghabiskan waktunya di rumah sakit, membantu Aldo untuk menghibur anak-anak yang memiliki penyakit kanker seperti dirinya, yang umurnya tidak lama lagi. Selain hebat berpose di depan kamera, Lina juga pintar bermain gitar. Ia sering memainkan gitar di taman rumah sakit untuk menghibur pasien seperti dirinya. Lina membuat Aldo kagum sampai tanpa sadar, Aldo jatuh cinta pada Lina.

Hal itu justru membuat VITA (Ade Yunita), sahabat Aldo, salah satu dokter magang cemburu pada hubungan mereka. Vita menyukai Aldo, ia sudah berusaha merebut perhatian Aldo, tapi Aldo selalu saja sibuk mengurus Lina. Vita jadi kesal sampai bersikap judes setiap kali bertemu Lina. Sampai suatu hari, Vita tahu kalau ternyata Lina menyukai seorang pria yang bukan Aldo. Vita mengetahui itu karna tanpa sengaja menemukan diary Lina yang berisi curhatannya, yang semuanya tentang Bara. Mulai dari masa SMA, kuliah, sampai sekarang. Buku Lina hampir penuh menulis perasaannya pada Bara. Lina juga menempelkan fotonya dengan Bara pada kertas pertama di buku itu.

Vita jadi kepo. Lina akhirnya jujur cerita kalau ia sengaja menjodohkan sahabatnya dengan Bara agar Bara tidak sedih saat Lina pergi, nggak lama lagi. Vita malah tidak setuju dengan keputusan Lina. Bara pasti saat ini sedih banget. Dan suatu hari nanti, Bara akan makin sedih karna ia tidak tahu apa-apa dan tidak berada di dekat Lina di hari terakhirnya. Harusnya Lina memanfaatkan waktu yang tersisa bersama Bara, bagaimana pun akhirnya nanti. Meskipun berusaha tidak peduli, Lina terus kepikiran omongan Vita sampai menanyakan hal itu pada Aldo. Aldo lebih suka Lina bersamanya dan bilang, semua yang dilakukan Lina selama ini udah benar.

Lina akhirnya memutuskan untuk semangat lagi menjalani hari-harinya yang tersisa. Lina pergi menemui Bara. Di luar dugaan, ia malah mendengar kabar kalau Bara dan Irma memutuskan untuk bertunangan. Jadi, selama Lina menjauh, Bara menghabiskan waktunya bersama Irma hingga keduanya menjadi dekat. PAK BAMBANG (Tyan Anugrah), papa Irma tidak suka anaknya pacaran tidak jelas karna ia ingin Irma secepatnya menikah karna Pak Bambang ingin ada seseorang yang menjaga Irma. Pak Bambang punya penyakit jantung yang sering kambuh dan bisa kapan saja membuatnya meninggal.

Lina mengucapkan selamat untuk hubungan mereka. Sekalipun, hatinya terluka. Bara sempat mengajak Lina ketemu dan mengobrol berdua untuk menanyakan, apakah tidak apa-apa jika Bara bertunangan dengan Irma? Lina menjawab, ia sangat mendukung hubungan mereka. Padahal Lina tidak tahu, jika Lina tidak suka dengan pertunangan itu, Bara berniat menyatakan perasaannya pada Lina. Sekarang, Bara makin yakin, kalau Lina tidak pernah menyukainya lebih dari sahabat. Sebagai sahabat yang baik, Lina menemani Irma untuk menyiapkan pesta pertunangan yang diadakan tidak lama lagi.

Tapi karna hal itu, Lina mulai berhenti memimun obat yang diresepkan dokter. Aldo sampai protes kenapa Lina seperti itu? Tapi kata Lina, minum obat atau tidak, umurnya tidak akan bertambah dan Bara tetap akan bertunangan dengan Irma. Aldo merasa frustasi dan memutuskan untuk menemui Bara dan memberitahukan semuanya. Tapi sebelum itu terjadi, Lina berhasil menahan Aldo dan memohon agar Aldo tidak mengatakan apapun pada Bara. Aldo pun berjanji, asalkan Lina tetap minun obat secara rutin. Bara sendiri merasa ada yang aneh, kemarin Aldo mengajaknya bertemu karna ada hal penting yang harus dibahas, tapi tiba-tiba Aldo membatalkan janji itu. Entah kenapa, Bara merasa ada sesuatu yang terjadi, tapi ia tidak tahu.

Suatu hari, Pak Bambang tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit karna jantungnya kumat. Bara dengan baiknya menemani Irma di rumah sakit. Vita adalah dokter yang ditugaskan untuk memeriksa kondisi Pak Bambang. Vita sepertinya pernah mengenal Bara sampai akhirnya ia ingat, Bara adalah cowok yang fotonya ada di buku diary Lina. Vita jadi kasihan, melihat Bara yang tidak tahu apa-apa. Di saat bersamaan, Lina datang ke rumah sakit itu untuk pemeriksaan kesehatan. Tanpa sengaja, ia bertemu Bara. Lina berbohong kalau ia cuma mampir sebentar untuk menemui Aldo yang magang di rumah sakit itu.

Awalnya, Bara percaya, tapi tiba-tiba Lina merasakan sakit yang begitu hebat dan hampir jatuh pingsan di depan Bara. Vita langsung dengan cepat menolong Lina. Membuat Bara jadi khawatir. Kata Vita, Lina hanya kecapean, makanya ia pusing. Vita mengatakan itu karna Lina yang memintanya. Lina yang takut Bara makin curiga memutuskan untuk kembali ke rumah. Tapi Lina tidak sadar, ia meninggalkan buku diary-nya yang dipungut oleh Vita. Tiba di rumah, Lina hanya menangis. Bu Fitri sangat khawatir dan menyarankan Lina untuk berhenti berbohong pada Bara. Bukan hanya Bara, tapi Lina juga terluka dengan kebohongan ini. Lina sendiri tidak harus melakukan apa.

Irma menjenguk Pak Bambang yang harus dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu. Tanpa sengaja, Irma mendengar Vita sedang berbicara dengan suster yang membahas tentang penyakit Lina. Bukannya jelasin, Vita buru-buru pergi menemui Aldo. Irma mengejarnya. Akhirnya, Vita dan Aldo pun jujur apa yang sudah terjadi selama ini. Vita pun menitipkan buku diary Lina pada Irma. Irma merasa bersalah sudah merebut Bara dari Lina. Irma ingin memperbaiki semuanya. Irma menemui Bara dan memutuskan untuk membatalkan pertunangan mereka. Irma tidak menjelaskan apapun, ia hanya memberikan sebuah diary. Itu diari Lina yang ketinggalan di rumah sakit.

Bara terkejut saat membaca halaman demi halaman betapa selama ini Irma sudah mencintai Bara sekian lama. Bahkan, di buku itu juga Lina menulis kekesalannya karna Bara tidak pernah peka dengan kode Lina selama ini. Bara langsung menemui Lina. Lina masih bersikap biasa saja walaupun Bara mengatakan kalau ia dan Irma memutuskan untuk membatalkan pertunangan itu. Bara mengajak Lina untuk makan berdua, kali ini, tidak ada Aldo atau Irma. Lina sebenarnya ingin menolak, tapi Bu Fitri memaksanya menerima tawaran itu

Bara menyiapkan makan malam romantis. Ia pun menyatakan cintanya pada Lina. Lina sempat menolak dan masih berbohong kalau ia cintanya sama Aldo. Tapi Bara langsung mengeluarkan buku diary Lina yang menjelaskan kebohongan Lina selama ini. Lina jadi tahu sekarang, Bara sudah mengetahui semuanya. Bara ingin menemani Lina sampai hari itu karna Bara akan sangat menyesal jika Lina pergi tanpa pamitan. Lina pun luluh dan menerima Bara.

Makin hari, kondisi tubuh Lina makin melemah. Bara pun mengambil keputusan untuk menikahi Lina secepatnya. Ia ingin bersama Lina 1 x 24 jam. Karna setiap detik bagi Bara, sangat berarti. Acara pernikahan akhirnya digelar secara sederhana. Bara dan Lina akhirnya sah menjadi suami istri. Di saat pembacaan doa setelah ijab qabul, Lina tiba-tiba jatuh ke pangkuan Bara karna ia tidak sanggup menahan rasa sakitnya lagi. Saat itu, Lina mengembuskan nafas terakhirnya di pelukan Bara.

-SEKIAN-

 


KARAKTERISASI PEMAIN :

1.  LINA (23 tahun)

Model cantik. Jatuh cinta diam-diam dengan sahabatnya, Bara. Lina berniat mengungkapkan perasaannya, tapi sebelum itu terjadi, ia divonis penyakit kanker stadium akhir. Lina memutuskan untuk menyembunyikan perasaannya.

2.  BARA (23 tahun)

Fotografer ganteng. Jatuh cinta diam-diam dengan sahabatnya, Lina. Bara tidak tahu bagaimana mengungkapnya perasaannya, sampai akhirnya, Lina malah pacaran dengan Aldo.

3.  IRMA (23 tahun)

Sahabat Lina sesama model. Menyukai Bara dan hampir bertunangan dengannya. Tapi ia batalkan setelah rahasia Lina terbongkar.

4.  ALDO (24 tahun)

Dokter magang di rumah sakit Lina dirawat. Awalnya ia berpura-pura jadi pacar Lina karna kasihan, tapi akhirnya ia malah jatuh cinta beneran dengan Lina.

5.  VITA (24 tahun)

Dokter magang di rumah sakit Lina di rawat. Teman Aldo, diam-diam menyukainya. Tidak suka dengan hubungan Aldo dan Lina. Tapi akhirnya, ia malah berteman baik dengan Lina.

6.  BU FITRI (45 tahun)

Mama Lina. Pura-pura berbohong kepada Bara tentang kondisi Lina karna Lina yang memintanya.

7.  PAK BAMBANG (50 tahun)

Papa Irma. Punya penyakit jantung yang sering kumat. Ingin Irma cepat menikah biar ada yang jagain.

 

Share:
Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

MENU