Aku hanya seorang pengeja kata sendu. Yang sedikit abu-abu. Bukan seseorang yang sedang patah hati, lalu mengadu.

Minggu, 20 November 2016

SKENARIO Film Pendek - CINTA SENDIRIAN


Awalnya sih gue nulis naskah ini untuk film pendek yang bakal gue buat sama teman-teman gue di komunitas filmmaker. Sayang banget, baru setengah jalan, komunitas gue buuu-barrrr. Yah biasa... cekcok gitu. Dari pada ribut mulu, ya terpaksa dibubarin.

Naskah gue, ya tinggal naskah biasa, nggak jadi apa-apa! Daripada gitu, gue share aja bagi yang suka baca. Ini SKENARIO pertama gue yang bisa gue selesain sejak gue punya minat jadi PENULIS SKENARIO.

Selamat membaca dan berkhayal... ^-^

-CINTA SENDIRIAN-

IDE CERITA         : VEKS (VIDEO EDITING KOTA SAKTI)
PENULIS SKENARIO   : VEKS
                     RAYA MIPI
GENRE              : ROMANCE

CAST :    DEA
          NANDO
          SERA
          JUAN

PREMIS : Nando pikir pertemuannya dengan Dea adalah takdir yang disebutnya CINTA. Dea sendiri sebaliknya, bagi Dea pertemuannya dengan Nando adalah kesialan yang harus ia hindari.
      

1. EXT. TAMAN - SORE

Nando berjalan menyusuri taman dengan sebuah kamera yang digantung di lehernya. Nando memotret apa saja yang ia temui. Tak jauh dari tempat Nando, dua orang gadis duduk santai sambil bercerita.

Nando asyik memotret sampai tidak menyadari jaraknya semakin dekat dengan kedua gadis itu. Nando berjalan mundur saat mendapati seekor kupu-kupu cantik dalam viewport-nya. Lensa kamera Nando mengikuti kemanapun kupu-kupu itu terbang.

Brukkk... Tanpa sengaja, Nando menabrak salah satu gadis itu dan jatuh. Kedua gadis itu terkejut, berdiri. Dea, gadis yang ditabrak Nando bersungut kesal.

DEA
Hei!(teriak).

NANDO
Sorry, sorry... elo nggak pa-pa?

DEA
Gimana gue nggak pa-pa, elo udah nabrak gue! Tangan gue sakittt tahu!

Dea memegangi tangan kanannya yang terasa nyeri.

DEA
Lagian, mata elo kemana sih? Nggak dipake, apa?!

NANDO
Sorry banget! Gue emang salah, gue terlalu asyik motret, nggak tahu kalau ada elo di belakang gue. Sini, gue lihat tangan elo...

Nando menjulurkan tangannya, ingin meraih tangan Dea. Dea langsung menepis tangan Nando.

DEA
Hei... modus ya biar bisa megang tangan gue?!

NANDO
Nggak, Nggak! Gue nggak ada maksud apa-apa.

DEA
Alasan! Bilang aja elo sengaja, iya kan?!

SERA
Udahlah De, jangan ribut. Malu dilihatin orang-orang.

Dea menoleh pada sahabatnya, Sera.

     DEA
     Pulang yuk!

Dea menyambar tasnya dan berlalu pergi.

SERA
Sorry ya, dia kalau lagi bete emang suka marah-marah.

Nando mengangguk maklum.
Sera berlari menyusul Dea.
Nando hanya geleng-geleng kepala menatap punggung kedua gadis itu yang menjauh.


2. INT. KAMAR NANDO - MALAM

Nando duduk di depan laptopnya yang menyala. Tangan Nando memencet tanda panah ke kanan yang menampilkan gambar-gambar hasil jepretannya seharian ini. Tangan Nando berhenti ketika layar laptopnya menampilkan wajah Dea, gadis yang tidak sengaja ia tabrak tadi sore di taman.

NANDO
Lho... kok? (bingung).

Mata Nando menerawang jauh. Nando jadi ingat, saat bertabrakan tadi Nando tidak sengaja memotret gadis itu. Wajah gadis itu terlihat terkejut dalam foto. Nando memperhatikan lekat-lekat. Meskipun tidak tersenyum, wajah gadis itu cukup menarik.

Nando menyungingkan senyum tipis. Matanya tak lepas dari wajah gadis di foto itu.

NANDO
Nggak, nggak! (menggeleng). Dia kan jutek banget!

Nando menutup laptopnya sebelum khayalannya tentang gadis itu semakin jauh.


3. EXT. KORIDOR KAMPUS - PAGI

Nando berjalan santai sambil sesekali menyapa teman-temannya yang berpapasan dengannya. Saat membelok di ujung koridor, seorang gadis muncul, hampir bertabrakan dengan Nando. Nando menyurut mundur. Nando terperangah, ia tidak asing dengan wajah gadis itu, bergitupun gadis itu yang merasa mengenal Nando.

NANDO
Hai... (tersenyum ramah) ketemu lagi! Elo cewek yang kemarin, kan?

DEA
Elo... lagi?! (mendengus). Dunia ini kecil banget ya? Bisa-bisanya gue ketemu elo lagi?!

NANDO
Takdir mungkin?! Ternyata... kita kuliah di kampus yang sama. Berarti kita akan lebih sering bertemu. Gue... Nando.

Nando mengulurkan tangan, mengajak bersalaman. Dea hanya melirik sekilas tangan Nando yang terjulur ke arahnya.

DEA
Bukan takdir, tapi kesialan gue ketemu elo.

Dea berlalu bergitu saja.

NANDO
Ini memang takdir (teriak). Sampai ketemu lagi!

Nando melambaikan tangannya, meski Dea sama sekali tidak melihat lambaian tangan Nando.


4. INT. KANTIN KAMPUS – PAGI

Dea memainkan gelas minumannya yang tersisa setengah. Dea tidak bersemangat, pikirannya kacau. Sera yang duduk di depan Dea jadi prihatin.

SERA
Masih bete?

Dea mengangguk. Dea menghembuskan nafas panjang. Ia menoleh ke samping, tanpa sengaja menangkap sosok yang sangat menyebalkan baginya. Nando yang duduk di pojok kantin tersenyum menyapa. Dea mengalihkan pandangan, tidak suka.

DEA
Kok bisa ya dia ada dimana-mana? Bikin kesal aja!

SERA
Siapa?

DEA
Tuh!

Dea menunjuk Nando dengan dagunya.

     SERA
Itu kan cowok yang nabrak elo kemarin. Kuliah disini juga? Kok baru sekarang lihat di kampus? Cowok itu ngambil jurusan apa? Elo udah tahu namanya belum?

DEA
Hei... elo kayak wartawan aja banyak tanya! Elo suka sama cowok itu, tanya sendiri sana!

SERA
Hahaha... Nggaklah! Mana mungkin gue suka sama cowok yang nggak kita kenal itu. Tapi tunggu... elo bete karna cowok itu? Atau...

DEA
Dua-duanya. Gue sebel, gue bete. Dia pergi nggak ngasih tahu gue, mana sampai sekarang nggak ngasih kabar lagi. Eh, gue malah ketemu cowok rese’, lengkapkan penderitaan gue?!

DISSOLVE TO

5. EXT. PARKIRAN KAMPUS - SIANG

Dea berkali-kali menstarter motor maticnya.

     DEA
     Ayolah...

Dea memainkan kunci motornya, memutar kekanan dan kekiri, menghidupkan dan mematikan.

DEA
Ah... pakai mogok lagi (menggerutu).

     NANDO
     Motor elo kenapa? Mogok?

Dea menoleh, tahu-tahu saja Nando sudah berdiri di sebelahnya.

NANDO
Butuh bantuan?

DEA
Elo bisa, apa?!

Nando mengangguk mantap. Nando mengotak-atik motor Dea. Selang beberapa menit, motor Dea akhirnya bisa distarter.

DEA
Lho, kok?! (bingung).

NANDO
Takdir mungkin?! Motor elo tiba-tiba mogok biar bisa gue benerin.

DEA
Takdir! Takdir! Takdir lagi! Elo percaya banget ya sama takdir?! Hati-hati lho, takdir tidak berpihak sama siapapun.

NANDO
Takdir berpihak sama gue. Buktinya, kita dipertemukan terus. Sekarang kita impas kan? Gue nabrak elo nggak sengaja dan gue nembus kesalahan gue dengan benerin motor elo. Deal?

DEA
Terserah...

Dea acuh tak acuh menjalankan motornya meninggalkan Nando.

NANDO
Hei... elo belum bilang terima kasih. Elo juga belum ngasih tahu nama elo (teriak).

Dea menghilang di pintu gerbang.

NANDO
Hah... lucu! Dia buat gue makin penasaran.

Nando senyum-senyum sendiri.

FADE TO

6. EXT. TAMAN - SORE

Nando mengarahkan lensa kameranya ke berbagai tempat yang menarik perhatiannya. Hingga tanpa sadar, Nando mengarahkan kameranya ke pohon rindang, dimana Dea sedang duduk dibawahnya. Lensa kamera Nando langsung fokus menyoroti gerak-gerik Dea.

Dea melirik jam tangannya berkali-kali. Dea memencet tombol di HP-nya, lalu meletakkannya begitu saja. Dea melakukan hal itu berulang-ulang. Lelah memperhatikan, Nando menghampiri Dea.

Nando duduk disisi Dea. Dea hanya melirik sekilas ke arah Nando, seakan tidak peduli, Dea kembali memencet tombol di Hp-nya.

NANDO
Hmm.... udara sore ini bagus ya? Sayang banget dilewatkan dengan wajah cemberut.

Dea memandang sinis.

DEA
Elo nyindir gue? Kalau elo mau cari ribut, jangan sekarang! Gue lagi malas, malas, ngerti?!

NANDO
Sorry...

Nando melirik kiri-kanan.

NANDO
Teman elo mana? Biasanya berdua.

DEA
Nggak tahu! Dia bilang mau nemenin gue jalan-jalan. Dari tadi gue BBM, nggak di Read.

NANDO
Oh...

Nando melemparkan pertanyaan-pertanyaan kecil dan Dea menanggapinya. Mereka terlibat pembicaraan seru.

FADE TO

Dea berdiri dari duduknya. Nando ikutan berdiri.

DEA
Thank’s ya, elo udah nemenin gue ngobrol. Untuk yang kemarin-kemarin gue minta maaf, gue terlalu jutek sama elo.

NANDO
Nggak pa-pa. Sekarang kita teman kan?

DEA
Ya!

Dea berbalik, melangkah meninggalkan Nando.

NANDO
Oh ya, nama loe?

Dea menoleh.

     DEA
     Dea.

     NANDO
     Okkk... Dea. Bye-bye!


7. INT. KAMAR NANDO - MALAM

Nando melihat hasil jepretannya. Wajah Dea kali ini menghiasi memori kameranya.

     NANDO
     Ternyata... elo gadis yang menyenangkan ya?!

Nando senyum-senyum sendiri.

     NANDO
     Sekarang... elo lagi apa?

Nando mengacak-acak rambutnya asal.

NANDO
Aihh... parah! Kok gue jadi ngomong sendiri? Dea? Kenapa gue jadi mikirin dia?


8. INT. KAMAR DEA - MALAM

SERA
Sorry ya De, tadi sore gue nggak jadi nyusul elo ke taman.  Biasa, Bokap-Nyokap nggak ada di rumah. Gue harus jagain adik gue yang rewelnya minta ampun.

DEA
Iya, nggak pa-pa.

SERA
Elo nggak marah? Tumben?!

DEA
Ya, masa gue marah-marah terus sih?!

SERA
Berarti elo nggak bete lagi?

Dea mengangguk.

SERA
Dia udah pulang?

Dea menggeleng.

     SERA
     Dia udah nelpon elo, ngasih kabar?

Dea menggeleng lagi.

     DEA
Kan elo sendiri yang bilang, diatas gunung nggak ada sinyal, mana mungkin dia bisa ngabarin gue.

SERA
Terus... apa yang membuat elo berubah?

DEA
Hmmm...

Dea tersenyum memikirkannya.

FADE TO

9. INT. KANTIN KAMPUS - PAGI

Dea dan Sera asyik mengobrol. Nando muncul menghampiri mereka.

NANDO
Boleh gabung?

Dea mengangguk setuju. Nando duduk di bangku kosong sebelah Dea.

Sera memandang bingung, tidak biasanya. Sera mendekatkan mulutnya ke telinga Dea.

     SERA
     Nggak salah, De? (bisik).

     DEA
     Apanya yang salah? (bisik).

     SERA
     Bukannya elo nggak suka sama cowok ini?

     DEA
     Kapan gue bilang nggak suka?

     SERA
     Kalian baikan?

     DEA
     Jangan bawel!

     NANDO
     Hello... kok bisik-bisik? Apa gue ganggu kalian?

     SERA & DEA
     Oh... nggak kok (bersamaan).


10. EXT. DEPAN PINTU GERBANG KAMPUS – SIANG

Dea celingak-celinguk ke jalanan. Dari arah belakang, Nando mengendarai sepeda motor berhenti di depan Dea.

     NANDO
     Belum pulang?

     DEA
     Nih lagi nunggu taksi.

     NANDO
     Motor elo?

     DEA
     Di bengkel, rusak.

     NANDO
     Oh... mau pulang bareng gue?

     DEA
     Hmmm... (berpikir).

     NANDO
Tenang aja, elo nggak bakal gue culik kok. Gue akan antar elo sampai dirumah dengan selamat, gimana?

DEA
Hmmm... (masih berpikir).

NANDO
Ayo...

DEA
Iya deh!

Dea naik ke jok boncengan. Nando menjalankan sepeda motornya, melaju meninggalkan kampus.


11. EXT. JALAN RAYA – SIANG

     NANDO
     Masih ingat dengan apa yang gue bilang tiap ketemu elo?

     DEA
     Apa?

     NANDO
Takdir! Awalnya gue nggak sengaja nabrak elo. Terus gue benerin motor elo yang mogok. Dan sekarang, gue ngantarin elo pulang. Takdir yang hebat, kan?

Dea hanya tersenyum menanggapi celoteh Nando yang ia tidak tahu apa artinya itu.

DISSOLVE TO

12. INT. KAMAR DEA – MALAM

Dea senyum-senyum sendiri sambil memainkan ponselnya. Sera memandang aneh dengan tingkah Dea yang tidak seperti biasanya.

     SERA
     Lagi chat sama siapa sih? Kelihatannya seru tuh?!

     DEA
     Nando.
    
     SERA
     Wah, ada yang selingkuh nih?

     DEA
Siapa yang selingkuh? Gue dan Nando cuma temenan doang. Dia cowok yang baik, nggak ada salahnya kan gue juga baik sama dia?

SERA
Kalau boleh gue kasih saran ya, jangan terlalu baik deh. Setiap orang tuh beda-beda nanggapin kebaikan kita.

DEA
Iya.

Entah mendengar atau tidak, Dea hanya mengiyakan omongan Sera sambil tangannya sibuk memencet tombol HP.

     DEA
Elo tahu nggak...

Dea bersemangat bercerita.

     DEA
Nando lucu banget, masa tiap ngomong sama gue, dia selalu sangkut-pautkan dengan takdir. Tadi itu ya...

Bla bla bla, Dea bercerita panjang lebar. Sera hanya diam mendengarkan.


13. EXT. TAMAN – SORE

Nando dan Dea semakin dekat. Sore ini, Nando mengajak Dea jalan-jalan di taman berdua. Dea menjadi objek foto Nando. Dea senang sekali bisa berekspresi dengan banyak gaya.

DISSOLVE TO

14. INT. KANTIN KAMPUS – SIANG

Nando dan Dea terlibat pembicaraan seru sambil menikmati makan siang mereka. Nando bercerita dan Dea mendengarkan sambil sesekali tertawa.


15. EXT. PARKIRAN KAMPUS – SIANG
    
     SERA
Motor elo masih di bengkel kan? Elo pulang bareng gue aja. Gue bawa mobil kok.

     DEA
Yah... gue keburu bilang ‘ya’ sama Nando buat ngantarin gue pulang.

SERA
Elo nggak dengerin saran gue?

DEA
Saran yang mana?

SERA
Jaga jarak sama Nando!

DEA
Lho, kok gitu? Kenapa?

SERA
Elo sama Nando beda mengartikan pertemanan kalian.

Dea mencoba mencerna kata-kata Sera yang selalu sok dewasa itu.

Nando muncul mengendarai sepeda motornya dan berhenti di depan mereka.

NANDO
Pulang sekarang?

Dea mengangguk sambil duduk di jok boncengan.
    
     DEA
     Duluan ya, Ra.

     SERA
     Okkk... Daaa... Hati-hati.

Sera melambai.


16. INT. KAMAR DEA – MALAM

Kata-kata Sera terus tergiang di pikiran Dea. Dea mondar-mandir dikamarnya sambil mengartikan maksud kata-kata Sera.


17. INT. KAMAR NANDO – MALAM

Nando merebahkan tubuhnya diatas kasur. Matanya menerawang jauh, menghadirkan sosok Dea yang belakangan ini mewarnai hari-harinya.


18. EXT. TAMAN – SORE

Nando sudah memutuskan, perasaannya pada Dea sudah semakin dalam, melebihi perasaan sebagai teman. Dengan hati yang mantap, Nando memutuskan mengutarakan isi hatinya.

Seperti yang Nando bayangkan, sore-sore begini Dea suka jalan-jalan di taman, apalagi matahari sore sungguh bersahabat.

Nando menyiapkan sesuatu untuk Dea, album foto yang berisi foto-foto Dea hasil jepretannya. Nando ingin sekali menunjukkannya pada Dea. Di akhir albumnya, ada sebuah kertas kecil yang sengaja ditaruh Nando. Kertas yang berisi ungkapan perasaannya.

Nando berjalan ragu menghampiri Dea yang terlihat duduk sendiri di bangku taman.

Sebelum Nando bersuara, menyapa. Dea keburu menoleh, menyadari kehadiran Nando.

     DEA
     Eh, elo disini? Gue kira tadi...

Dea menjeda kata-katanya sendiri. Nando tersenyum gugup.

     NANDO
     Hai De, sendiri?

     DEA
     Berdua, ta...

Kata-kata Dea terputus ketika seorang cowok menghampiri mereka dengan dua buah harum manis ditangannya. Satu harum manis itu diberikannya pada Dea.

     JUAN
     Nih sayang, aku udah beli harum manis kesukaan kamu.

Dea meraih harum manis itu.

Nando tersentak, kaget, mendengar cowok itu memanggil Dea dengan panggilan sayang.

     DEA
     Nando, kenalin... ini Juan, cowok gue.

Seperti tersambar petir Nando mendengarnya.

     DEA
Sayang... Nando ini teman kampus aku. Dia photographer lho! Kalau kamu naik gunung lagi, kamu bisa ajak dia, di puncak gunung kan, pemandangannya bagus-bagus.

JUAN
Oh... boleh sayang, asal teman kamu nggak ribet aja kayak kamu kalau diajak naik gunung.

DEA
Ihhh... aku cukup sekali ya ikut kamu naik gunung. Nggak asyik!

JUAN
Iya-iya.

Dea dan Juan terlihat bahagia bersama.

Nando mundur perlahan. Ia berjalan menjauh, meninggalkan semuanya, meninggalkan perasaannya pada Dea yang bahkan belum terucap.

Takdir? Bukan takdir! Nando salah! Seperti kata Dea, bukan takdir, hanya kesialannya bertemu Nando dan kesialan Nando jatuh cinta pada Dea yang ternyata sudah memiliki seseorang di hatinya.

Tidak ada tempat untuk Nando. Menjauh... itu yang terbaik.

Nando jatuh terduduk dengan perasaan hancur. Nando memandangi langit sore yang semakin gelap, seperti sedang mengumpulkan harapannya kembali.

_The End_

Sebenarnya sih cerita awalnya Happy Ending, Nando dan Dea yang awalnya berantem, terus lama kelamaan saling suka dan jadian. Awalnya, bukan gue yang nulis naskah SKENARIO-nya, tapi salah satu teman gue di komunitas VEKS. Karna banyak nggak suka ending-nya mudah ditembak, kayak FTV gitu deh, jadilah SKENARIO-nya dirombak biar endingnya kejutan. Dan gue-lah yang ditunjuk buat merubah sedikit (banyak sih) ceritanya, termasuk judulnya juga diganti. Kelar deh, cerita baru dengan judul CINTA SENDIRIAN. Ya, walaupun syutingnya batal.
Untuk penggunaan TRANSITION (CUT TO, DISSOLVE TO, FADE TO, FLASH TO)  gue baru belajar, jika nggak sesuai tempatnya, maklumin aja yah!!
Share:

56 komentar:

  1. ih kasian banget bubar komunitasmu. baru setengah jalan sudah bubar, kan kasian usaha kawan-kawanmu yang sudah berusaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih sayang banget bubar. Tapi mau gimana lagi, sekalipun udah bubar tetap jadi teman yang baik kok. :)

      Hapus
  2. Wah sial aku salah tebak, aku kira Nando dan Dea akan jadian kayak di tivi-tivi itu, ternyata si Juan pacar Dea udah pulang dan ketemu Dea lagi.

    Kebanyakan kalo cewek sebel sama cowok sering ketemu, dan akhirnya jadian hahaha

    Tapi kejadian seperti cerita di atas belum pernah aku alami, mungkin harus hati-hati ketika deket sama lawan jenis, harus tahu apa dia udah punya pasangan belum?

    Kasian juga ya si Nando udah yakin sama takdir kalo dia bakal jadian sama Dea, tapi takdir Dea lain dengan takdir Nando.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Endingnya emang dibikin agak mengejutkan, biar seru.

      Hahahaa... setuju banget. Awalnya sebel, sering ketemu, akhirnya jatuh cinta dan jadian. Itu sih cerita FTV yg pernah aku buat. Makanya cerita ini nggak berakhir happy ending, biar beda dari FTV.

      Setuju, nggak semua orang yang kayaknya suka sama kita, beneran suka, siapa tahu dia udah punya pacar dan nganggap kita teman doang!

      Seperti kata DEA, takdir nggak berpihak sama siapapun. Itulah takdir yang nyata. ^-^

      Hapus
    2. iya nih kebanyakan kan kalo di FTV endingnya bakal jadian si Nando sama DEa, tapi di cerita yang ini malah enggak.

      ya terkadang kita terlalu PD kalo ada orang yang perhatian dan care sama kita jadi baper gitu, padahal emng sifat dia itu baik kepada semua orang hehehe

      ayo bikin cerita yang lebih menarik lagi mbak, biar pembaca penasaran dan terkejut di ending cerita hehehe

      Hapus
    3. Iya sih.. intinya jangan baper.. :D

      Bikin cerita yg menarik, itu pasti.. tentunya endingnya tetap twist, agak mengejutkan.. :)

      Hapus
  3. Sayang banget komintasnya bubar. padahal ceritanya keren banget lho.. mending collabs sama temen-temen yang lain buat realisasi cerita ini. Thanks jadi tahu gimana cara buat naskah film pendek. Oia, boleh minta kontak whatsapp buat tanya-tanya soal naskah. Soalnya saya mau coba buat komintas juga di kampus. Salam kenal yaa. oia satu lagi saran donk template blognya dirapihin lagi biar enak hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak pa-pa sih, soalnya walaupun udah bubar, masih tetap temenan baik kok..

      Iya, masama... aku juga baru belajar bikin naskah film pendek.

      Kalau WA, aku nggak punya. Tapi kalau mau nanya-nanya soal naskah atau apapun itu, bisa follow Twitter-ku di @raya_mipi Nanti di follow balik, tinggal Mention aja!

      Wah... bagus tuh kalau punya niat bikin komunitas, komunitas itu seru..

      Salam kenal juga kakak.. :)

      Iya, makasih sarannya. Kemarin emang baru ganti template, jadi belum diatur semua. Sekarang udah jauh lebih baik kok. :)

      Hapus
  4. Wah, berantem kenapa kok bisa sampai bubar? Aku suka nih yg begini, endingnya gak mainstream. Padahal bagus lho, sayang aja kalo gak direalisasikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maklum, komunitasnya masih baru, jadi belum terlalu sohib banget.

      Nggak pa-pa, kan udah di posting disini, jadi ada yang baca dan menikmati ceritanya lewat khayalan pembaca masing-masing. Hahahaaa... :D

      Hapus
  5. Lumayan nih skenario filmya bikin baper hehehe apalagi ngeliat Nando harus melihat wanita yang dicintainya mencintai orang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih, walaupun lumayan bikin baper. Hahahaaa... :D

      Iya, cerita cinta emang kayak gitu, sering nggak jelas. Nggak jelas orang yang mencintai atapun yang dicintai. :)

      Hapus
  6. Hhaahaha Lumayan Juga Tuh Skenerionya Dijadiin Novel pasti Nembus Ke Penerbit Mayor..Soalnya keren..

    Knp Harus Bubar Coba :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa... Makasih.. :)

      Kalau untuk bikin novel, ceritanya harus lebih panjang dari ini, rada ribet nulisnya..

      Iya sih, memang sayang udah bubar, tapi nggak pa-pa, semuanya tetap temenan baik kok.. ^-^

      Hapus
  7. bikin teamwork baru, yang punya niat sama skill di bidang ini. Biar skenario yang udah kamu bikin bisa dikembangin jadi filmnya, siapa tau ada produser yang melirik hasil karyamu. Jangan mudah menyerah ditengah jalan, untuk sampai tujuan memand harus melewati segala rintangan #asalngomongajanihbarusan hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, pengennya gitu..
      Tapi makasih lho sarannya.. :)

      Hapus
  8. Aku juga baru selesai bikin skenario. Satu hal yg aku pelajari, skwnario itu memberikan informasi yang lugas ttg karakter. Di beberapa titij tadi, saya masih menemukan beberapa yang masih menggunakan bahasa novel. Saya juga beoum eksper banget, tapi mari kita belajar sama2..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhh... keren tuh..
      Kakak bikin skenario ttg apa.??

      Iya, emang masih banyak kekurangan di skenarioku..
      Maklum, masih pemula, masih perlu belajar banyak..

      Kakak juga lagi belajar nulis skenario, ya? Wahh... bagus tuh.. senang kalau punya teman yg menyukai hal sama.. mari belajar sama-sama kak.. :)

      Impian aku sih, suatu hari nanti bisa jadi penulis skenario. Biar keren, nulis cerita FTV sekaligus skenario lengkapnya.. :D

      Hapus
  9. Kalo nulis skenario itu settingnya lebih real dan detail ya kak. Terus kayaknya bahasanya juga lebih lugas dan lebih sederhana dari novel ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak.. aku baru belajar sih.. tapi setahuku, skenario itu lebih simple dari novel.. bisa langsung ke inti cerita dengan dialog-dialog yg banyak, jadi ng perlu banyak kata-kata puitis kayak novel yg kadang kalimat pembukanya panjang banget.. :)

      Hapus
  10. Aku penasaran sama kata 'Dissolve to' dan 'Fade to' itu memvisualisasikan gimana ya? perpindahan scene ya?

    Karena ini film pendek, skenarionya bagus. Gak banyak pemeran yang dijelaskan, jadi penonton gak bakalan bingung. Kalo jadi film panjang, aku yakin bakalan ada twist lagi setelah itu. Mungkin saja Nando tidak putus asa mendekati Dea, atau bisa jadi ternyata Juan menyimpan hubungan dengan Sera.

    Klise sih di FTV, tapi selalu menarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, itu transisi untuk perpindahan scene..

      Hahahaa... iya, itu FTV banget.. tapi emang selalu menarik buat ditonton.. :)

      Hapus
  11. Keren nih, kalau dibikin buku sepertinya bagus, tp harus d.tmbah lg critanya.. Atau gk d.bikin filmnya.. Sepertinya bagus...

    Semangat berkarya kak ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, makasih.. :)

      Ceritanya emang ng mau terlalu panjang, biar nggak membosankan.. :D

      Hapus
  12. itu grup filmmaker lo kenapa bubar?? ada yang jatuh cinta diam-diam apa gmna haha

    gue ngggak tahu tentang skenario film tapi agaknya mirip cerpen ajah yah, mungkin sama ajah formatnya.. atau ada yang beda?

    pembukaan awal yang nabrak antara tokoh utama dan dua nya udah maistream Ray. mending ganti ajah jangan tabrakan tapi dicium ajah langsung hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasa, blum terlalu sohib aja.. :D

      Beda sih, skenario sama cerpen..

      Hahahaa... iya sih, adegan tabrakan emang udah biasa, tapi seru aja buat kayak gitu.. :D

      Hapus
  13. Wah, keren udah mulai nyoba nulis skrip. Gue juga lagi nyoba bikin skrip gitu. Terakhir di video tugas akhir disuruh bikin film pendek, gue bikin skrip yang penulisannya kayak gini.

    Bener kata yang di atas, ada beberapa bahasa kiasan. Katanya sih, kalau skrip itu nggak perlu dalam-dalam bahasanya. Cukup apa yang bisa dilihat aja.

    Di blog gue juga lagi pengin bikin. Cuma skrip tentang parodi acara TV. Gara-gara baca ini gue jadi semangat ngelanjutin tulisan itu. Waahaha. Mantap. Semangat terus berkaryanya. Kumpulin aja temen2 SMP buat mainin peran. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, makasih.. :)

      Aku baru belajar sih, dulu pertama nulis skrip juga untuk tugas sekolah bikin film pendek, sama kayak kakak..

      Iya sih, di skrip ng perlu bahasa kiasan. Kan skenario mempertontonkan adegan per-adegan..

      Iya, semangat berkarya juga buat kakak.. :)

      Hahahaa... kalau ngajaķ teman2 SMP, kayaknya ng bisa deh, soalnyà ng tahu pada kemana.. :D

      Hapus
  14. Raya mipi, blognya keren-keren tulisannya, gue juga baru nulis blog, tapi isinya sampah, jangan diliat nanti ENEK. ohh ia lo punya komunitas yang gue bisa gabung gak, pengen belajar lebih dalam buat nulis nihh ? atau nomor contact yang bisa gue hubungi, buat gabung sharing bareng ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu sih sempat gabung di komunitas film maker, tapi ckrg udah enggak..

      Hapus
  15. Salam kenal mba, boleh ijin copas skenarionya buat di bikin film pendek...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, salam kenal.

      Film pendek untuk apa nih?

      Hapus
    2. Buat pribadi aja mba, kenang kenangan sama temen mba. .

      Hapus
    3. Okk, silahkan. Jangan lupa cantumkan sumbernya dan penulisnya.

      Hapus
  16. maaf mba apa boleh skenario nya di copas buat bikin film tugas sekolah

    BalasHapus
  17. Ceritanya bisa di buat jdi film pendek ngak min?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa aja sih. Tapi ini cuma naskahnya aja, ng saya lanjutkan untuk jadi film.

      Hapus
  18. wah kebetulan lagi nyari referensi bikin sekenario film pendek

    BalasHapus
  19. Balasan
    1. Boleh aja sih, tapi jangan lupa dicantumkan penulisnya.

      Hapus
  20. izin untuk dibikin short movie mbk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, silahkan. Jangan lupa cantumkan nama penulisnya atau blognya.

      Hapus
  21. kak, ijin adaptasi buat film pendeknya boleh gak?

    BalasHapus
  22. Ka ijin untuk membuat film pendeknya boleh gak ka, nanti saya akan cantumkan nama kakak di video itu ka

    BalasHapus
  23. kak, ijin bobeh gak aku buat film pendek, nanti aku cantukkan sumbernya sama nama kk

    BalasHapus
  24. Boleh gak, kalo ku bikin film 😊

    BalasHapus
  25. kk mau gabung jadi tim penulis saya ga terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih untuk tawarannya, tapi untuk sekarang, saya tidak bisa.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.

MENU