KAVITA (24
tahun),
yang hobi balapan sedang mengecek motornya ketika BU KARMILA (45
tahun),
Maminya datang mengomel. Mau sampai kapan Kavita balapan terus? Harusnya Kavita
nyari kerja. Kavita malah nggak mau. Ngapain Kavita kerja? Toh,
almarhum Papi ninggalin banyak warisan. Kalau ngomongin soal warisan Papi, Mami
jadi ingat Papi berpesan kalau Kavita harus menikah dengan anak sahabat Papi
setelah Kavita berusia dua puluh lima tahun dan itu satu minggu lagi. Kavita
ogah dijodohin dan langsung menghidupkan motornya dan tancap gas pergi. Kavita
menemui WAHYU (24 tahun), sahabatnya dan anak geng motornya. Mereka sudah
siap mau balapan. Balapan pun dimulai. Seperti biasa, Kavita yang disebut Ratu
Balap selalu memenangkan balapan. Tiba-tiba, polisi datang
merazia. Semuanya kabur ketakutan. Sialnya, ban motor Kavita kempes kena paku.
Alhasil, Kavita gagal kabur dan diseret ke kantor polisi. Mami datang setelah
di telepon. Kavita bisa dibebaskan asalkan ada jaminan. Eh, Mami nggak mau
menjaminnya. Lho? Kavita protes dong. Mami malah membuat kesepakatan, Mami akan
membebaskan Kavita, asalkan Kavita mau menikah dengan anak sahabat Papi.
Daripada di penjara, Kavita pun mengiyakan.
GIBRAN (27
tahun),
pengacara muda, terkejut. PAK GENTA (50
tahun),
bokapnya, memintanya menikah dengan anak
sahabatnya. Gibran menolak karna ia sudah punya pacar. Pak Genta tetap
maksa sampai jantungnya kumat dan pingsan. Dokter pribadi keluarga mereka
datang mengecek kondisinya. Kata Dokter, kondisi jantung Pak Genta sedang tidak
stabil, ia tidak boleh banyak pikiran. Karna takut terjadi apa-apa
sama bokapnya, Gibran pun menerima perjodohannya. Pernikahan
Kavita dan Gibran dirayakan secara sederhana. Hanya keluarga besar mereka yang
diundang. Kavita dan Gibran sama-sama dipaksa orangtua mereka untuk tersenyum
bahagia di depan semua tamu. Setelah menikah, mereka dihadiahi sebuah rumah mewah untuk mereka
tinggali berdua. Udah tuh, sifat asli Kavita keluar. Kavita sudah menyiapkan
kontrak perjanjian, hitam di atas putih kalau mereka
hanya akan menikah selama 100 hari. Setelah itu, bagaimana pun caranya mereka
harus bercerai. Gibran setuju dan menandatanganinya. Kavita punya peraturan di
rumah itu. Pertama, mereka nggak tidur di kamar yang sama.
Kedua, dilarang ikut campur urusan pribadi masing-masing. Ketiga, dilarang saling
jatuh cinta.
Malamnya, Gibran
yang lagi tidur nyenyak kebangun mendengar suaru ribut di luar. Ia pikir ada
maling sambil bawa sapu sebagai senjata. Ia lihat ada orang berpakaian serba
hitam masuk ke garasi mobilnya. Hampir saja orang itu ia pukul, tapi keburu dia
menoleh. Gibran terkejut, itu bukan maling, tapi Kavita dengan
dandanan preman, dandanan ala anak geng motor. Kavita nggak
peduli ketika Gibran memandangnya aneh. Kavita minta Gibran tidur duluan
dan jangan menunggunya. Kavita pun menghidupkan motornya dan
pergi dari situ. Gibran shock, ia nggak nyangka, bokapnya tega menjodohkannya
dengan cewek nggak jelas kayak Kavita. Besoknya, Gibran
sudah siap berangkat ke kantor. Eh, pas lihat meja makan, kosong. Gibran
langsung mengomeli Kavita yang baru bangun, kenapa Kavita nggak masak? Terus,
Kavita pulang jam berapa sampai bangun kesiangan? Bukannya merasa bersalah,
Kavita malah mengungkit peraturan kedua, dilarang ikut campur urusan pribadi
masing-masing. Kalau lapar, ya urus perut masing-masing. Tiba di kantor, Gibran
disambut teman-temannya yang ngasih selamat atas pernikahannya. Sekaligus
mereka kecewa, karna mereka nggak diundang. Mereka jadi penasaran dan meminta
Gibran membawa istrinya ke kantor untuk dikenalkan ke mereka. Gibran sih iyain
aja, sekaligus pusing. Ia jadi ingat dandanan Kavita yang ala preman. Kalau
sampai dibawa ke kantor, ia bisa malu.
Malamnya,
Kavita
baru saja mau pergi balapan ketika Gibran pulang kantor dan menahannya.
Gibran minta besok Kavita datang ke kantornya membawa makan siang, sekaligus
berkenalan dengan teman kantornya. Ogah, Kavita nggak mau. Kavita pun pergi ke
tempat balapan. Eh, pas sampai di sana semuanya heboh. Soalnya, geng motor Kavita
baru saja berkelahi dengan geng motor lain. Wahyu memukuli orang sampai babak
belur dan dilarikan ke rumah sakit. Wahyu ditahan polisi. Langsung tuh, Kavita
menemuinya. Sialnya, ini kasus berat, Wahyu nggak bisa dibebaskan begitu saja
walaupun ada jaminan. Duh, Kavita jadi kasihan sama Wahyu jika harus dipenjara.
Tiba-tiba,
Kavita
ingat, Gibran kan pengacara, ia pasti bisa membebaskan Wahyu. Kavita
menelepon Gibran dan janji akan melakukan apa saja, asalkan Gibran membantunya
membebaskan Wahyu. Setelah Gibran ngomong sama polisi, Wahyu pun dibebaskan. Wahyu
disambut oleh anak-anak geng motornya.
Begitu juga Kavita. Eh, Gibran langsung menyeret Kavita pulang karna udah
malam. Melihat itu, anak-anak geng motor menatap Gibran sadis karna mereka
pikir Gibran mau melukai Kavita. Mereka berniat menyerang, untung Kavita keburu
menahannya. Kavita pun jujur kalau Gibran adalah suaminya karna mereka sudah dijodohkan. Wahyu yang udah
lama naksir Kavita shock berat mendengarnya. Mereka pun membiarkan Kavita
pulang sama Gibran. Gibran menagih janji, ia sudah membebaskan Wahyu. Sebagai
imbalannya, besok Kavita harus datang ke kantor dan jangan lupa dandan cantik.
Besoknya, Wahyu
datang sambil membawa makanan pesanan Kavita untuk dibawa ke kantor Gibran. Kavita juga minta saran, ia
harus pakai baju apa? Ia nggak biasa tampil rapi. Wahyu pun mengajak
Kavita membeli dress di butik, lalu mereka mampir ke salon
kenalan Wahyu.
Pokoknya Kavita tenang aja, ia akan didandani cantik biar nggak malu-maluin
datang ke kantor Gibran. Di sisi lain, Gibran cemas. Sebentar lagi
waktunya makan siang, tapi Kavita belum juga muncul, apalagi teman-temannya
udah nanyain, istri Gibran datang nggak hari ini? Nggak lama, semua karyawan
terutama karyawan pria heboh melihat seorang wanita cantik nan anggun mencari
ruangan Pak Gibran. Tepat saat itu, Gibran keluar dan pangling melihat Kavita
yang tampil cantik. Kavita dengan manisnya bergelayut manja di lengan Gibran,
ia pun menyapa ramah semua teman-teman Gibran. Mereka jadi berbisik, Pak Gibran
pintar sekali memilih istri. Akhirnya, Gibran dan Kavita makan siang di taman
dekat kantor. Langsung tuh, Kavita berubah seketika. Ia sudah menepati
janjinya, jadi ia mau pulang. Tapi Gibran menahannya dan mengucapkan
terimakasih karna sudah datang. Kalau boleh, Gibran meminta
Kavita menungguinya sampai selesai makan karna ia takut teman kantornya lihat
kalau ia makan sendiri.
Gibran sudah
selesai makan dan mau balik ke kantor ketika Wini, pacar Gibran
datang dan langsung memeluknya. WINI (27
tahun)
nggak rela Gibran menikah dengan gadis yang nggak jelas. Mendengar itu, Kavita
protes, yang nggak jelas itu adalah pelakor yang memeluk suami orang lain. Wini
terkejut, sekaligus pangling, istri Gibran ternyata cantik. Langsung tuh,
Gibran mengenalkan mereka berdua. Tapi Kavita nggak peduli, Gibran boleh
selingkuh dan pelukan sama wanita manapun. Asalkan jangan sampai ketahuan
Maminya. Kavita pun meninggalkan mereka berdua. Nggak lama, datang Hendrik. HENDRIK (27
tahun)
naksir berat sama Wini. Hendrik memaksa Wini untuk ninggalin Gibran karna
status mereka udah berbeda. Eh, Wini malah mengajak Hendrik menjauh biar bisa
ngomong berdua. Gibran hanya nikah kontrak selama 100 hari dengan istrinya.
Setelah cerai, Gibran janji akan menikahi Wini. Jadi, mulai sekarang Hendrik
jangan lagi menganggu Wini. Wini balik nemuin Gibran setelah mengusir Hendrik
pergi.
Hendrik yang
galau hampir saja menabrak teman-teman kantor Gibran yang masih membahas soal
kecantikan dari istri Gibran. Hendrik jadi penasaran dan bertanya, siapa istri
Gibran? Kebetulan saat itu mereka lihat Kavita menyetop sebuah taksi dan
menunjuknya. Hendrik pun menghampiri Kavita dan menjelaskan kalau ia
mencintai Wini, tapi Wini nggak bisa menjadi miliknya selama Gibran
belum melepaskannya. Sayangnya, Kavita nggak mau ikut campur
urusan pribadi Gibran dan pergi dari situ. Hendrik jadi penasaran,
kenapa Kavita nggak cemburu sama sekali? Hendrik pun menyewa seseorang untuk
mencari tahu semua hal tentang Kavita. Satu minggu
kemudian, orang suruhannya menyerahkan foto-foto Kavita yang lagi balapan dan
memberitahu kalau istri Gibran tidak mencintainya. Hendrik jadi punya ide untuk
mencelakai Kavita, dengan begitu Gibran akan disalahkan karna nggak becus
menjaga istrinya. Hendrik dengan sengaja menabrak motor Kavita saat ia lagi
kebut-kebutan di jalan. Kavita kehilangan keseimbangan dan
berakhir menabrak pohon. Kavita terbangun di sebuah rumah sakit. Ada Mami dan
Gibran menunggunya. Eh, Kavita malah bertanya, mereka siapa? Dokter lalu
menjelaskan, Kavita mengalami benturan keras di kepalanya yang
membuatnya lupa ingatan. Mami menjelaskan kepada Kavita kalau Gibran adalah
suaminya. Setelah kondisi Kavita membaik, ia dibawa pulang,
sekalipun ingatannya masih belum kembali. Untuk sementara waktu, Mami
akan tinggal di rumah mereka.
Di lain hari,
Gibran terkejut, Kavita menyiapkan sarapan pagi untuknya. Mereka makan bertiga
sama Mami. Kavita juga membantu Gibran yang mau memakaikan dasi. Kata Kavita,
ia emang nggak ingat apa-apa, tapi ia ingin menjalankan tugasnya sebagai istri yang
baik. Mami senang melihat mereka mesra begitu. Gibran sendiri bingung, Kavita
berubah manis sejak kecelakaan, bikin jantungnya berdebar. Siangnya, Kavita juga datang ke kantor
membawakan makan siang. Kavita juga bilang, tadi itu, semua teman kantor
Gibran menyapanya ramah dan memanggilnya dengan panggilan Bu Gibran. Kavita
percaya sekarang kalau mereka beneran suami istri. Gibran
mengajak Kavita makan siang bersama. Sialnya, Wini datang menghadang
mereka. Wini protes, Gibran kemana saja? Akhir-akhir ini sulit
banget dihubungi. Kavita jadi bertanya, siapa dia? Buru-buru Gibran bilang
temannya dan mengajak Wini menjauh untuk mengobrol berdua. Gibran jelasin kalau
Kavita kecelakaan dan hilang ingatan. Jadi untuk sementara waktu, Wini menjauh
dulu. Di lain hari, Mami pamitan pulang. Nggak lama,
Gibran pulang kantor dan menuju kamarnya. Tapi Kavita menahannya. Kavita jadi
bertanya, Mami kan udah nggak tidur di kamar Kavita lagi, kenapa mereka nggak
tidur sekamar? Gibran panik dan membuat alasan kalau ia banyak tugas kantor,
jadi ia sengaja tidur di kamar lain biar nggak ganggu Kavita lagi tidur. Kavita
kan baru saja sembuh, jadi butuh banyak istrihat.
Di minggu yang
sama, Wini kesal karna Gibran menjauhinya terus. Wini nekat menemui Kavita saat
Gibran pergi ke kantor. Wini menceritakan semuanya kalau Gibran dan Kavita nggak
saling mencintainya dan menikah karna terpaksa. Kavita nggak percaya dan
mengusir Wini pergi. Kavita masuk kamar, tiba-tiba kepalanya sakit. Ia
membuka laci meja, mencari obat. Nggak sengaja, ia menemukan surat
perjanjian pernikahannya dengan Gibran. Ingatan Kavita
muncul perlahan. Besoknya, Kavita bersikap biasa saja. Setelah Gibran
pergi ke kantor, Kavita menemui Wahyu dan teman geng motornya di tempat
tongkrongan mereka. Mereka menyambut kehadiran Kavita yang udah lama nggak ada
kabar. Mentang-mentang udah jadi istri orang, Kavita jadi lupa sama mereka.
Tepat saat itu, mobil Wini nggak sengaja lewat. Wini tahu sekarang, ingatan
Kavita sudah kembali dan memberitahu pada Gibran. Tapi Gibran nggak percaya dan
berniat membuktikannya sendiri. Disaat bersamaan, Kavita menangis
cerita sama Wahyu kalau ia sudah jatuh cinta pada Gibran. Ia belum
ngasih tahu Gibran soal ingatannya yang sudah kembali karna takut Gibran
meninggalkannya. Wahyu meraih Kavita ke dalam pelukan,
berusaha menguatkannya. Sialnya, Gibran datang dan salah paham. Gibran nggak
nyangka, Kavita pembohong dan berani selingkuh di belakangnya. Kavita mau
jelasin, tapi keburu Wini datang dan menyuruh Gibran menceraikan Kavita. Toh,
ini sudah hampir seratus hari pernikahan mereka.
Kabar perceraian
Kavita dan Gibran sampai ke telinga Pak Genta yang membuat jantungnya kumat
sampai harus dirawat di rumah. Gibran tetap ingin bercerai dengan Kavita.
Gibran sudah menandatangani surat cerai mereka, sekarang tinggal Kavita yang
harus menandatanganinya. Kavita menolak untuk bercerai. Gibran kesal sampai
gandeng mesra Wini untuk membuat Kavita cemburu. Hendrik yang melihat kemesraan
mereka nggak terima dan berniat mencelakakan Gibran. Hendrik sudah siap di
mobil ketika melihat Gibran lewat di depannya. Hendrik melaju mobilnya dengan
kecepatan tinggi. Untung saja, Kavita berhasil menyelamatkan Gibran, tapi
sialnya mereka terjatuh sampai membuat kepala Gibran terbentur dan pingsan. Nggal
lama,
polisi datang menangkap Hendrik. Kavita ingat sekarang, mobil Hendrik persis
seperti mobil yang menabraknya dulu. Hendrik nggak bisa mengelak dan dijebloskan
ke penjara. Gibran sendiri dilarikan ke rumah sakit. Kavita datang
menjenguknya, tapi sudah ada Wini yang menemaninya. Kavita sadar sekarang,
Gibran pantas bahagia dengan orang yang ia cintai, bukannya Kavita. Kavita
pergi sebelum Gibran sempat melihatnya. Sebaliknya, Gibran menunggui Kavita
karna ia bolak-balik melihat ke pintu masuk. Menyadari hal itu, Wini lalu
bilang, Kavita nggak akan datang karna ia sibuk dengan pacar barunya, Wahyu.
Di lain
hari, Kavita menemui Pak Genta yang kondisinya membaik. Kavita minta maaf
karna nggak bisa menjadi menantu yang baik. Ia pun menyerahkan surat cerai yang
sudah ia tandatangani agar diserahkan pada Gibran. Nggak lama, Gibran yang
kondisinya sudah membaik, pulang bersama Wini. Mengetahui Kavita sudah
mendatangani surat cerai itu, Wini memaksa Gibran
menikahinya, secepatnya. Tapi Gibran minta
waktu lagi sampai kondisi bokapnya sembuh total. Eh, Wini keceplosan, Papa kan suka
sakit-sakitan tuh, kenapa nggak dimasukkan ke panti jompo aja biar ada yang
ngerawat? Mendengar itu, Gibran jadi marah. Sekalipun Kavita
urakan, tapi ia selalu sopan sama Papa. Nggak kayak Wini. Lho? Wini balik
marah, ia nggak suka dibandingkan sama Kavita. Ya sudah, Gibran balikan saja
sama Kavita. Iya, kata Gibran karna ia nggak bisa membohongi perasaannya
senidiri yang merasa kehilangan setelah Kavita pergi.
Di minggu yang
sama, Kavita udah siap mau balapan, tapi ia terkejut lawannya cuma satu. Kata
Wahyu sih, kalau Kavita menang, Kavita boleh minta apa aja sama lawannya itu.
Tapi kalau kalah, Kavita harus berhenti balapan. Kavita setuju. Toh, ia nggak
pernah kalah. Sialnya, baru setengah jalan, motor Kavita mati
mendadak.
Eh, bensinnya habis karna indikator
bensinnya mati.
Kalah deh Kavita. Tapi ia terkejut, pas dilepas helmnya, lawannya adalah
Gibran. Sebelumnya, Wahyu dan Gibran sengaja mengerjai Kavita. Langsung
tuh, Gibran mengeluarkan surat cerai mereka yang belum ia kasih ke pengadilan.
Surat cerai itu, ia sobek. Mulai sekarang, Gibran ingin Kavita
menjadi istrinya, bukan anak geng motor lagi.
SELESAI.
KARAKTERISASI PEMAIN :
- KAVITA (24 tahun)
Cantik. Anak orang kaya. Hobi balapan liar. Kavita dipaksa
nikah sama Gibran, cowok yang sudah dijodohkan dengannya. Tapi akhirnya, Kavita
jatuh cinta sama Gibran.
- GIBRAN (27 tahun)
Ganteng. Pengacara muda, sudah punya pacar, namanya Wini.
Tapi Gibran dipaksa nikah sama Kavita. Sampai akhirnya, ia jatuh cinta dengan
Kavita.
- WINI (27 tahun)
Pacarnya Gibran. Wini nggak bisa melupakan Gibran dan
rela menunggu Gibran bercerai dengan Kavita.
- HENDRIK (27 tahun)
Teman Wini dan sangat mencintainya. Karna tahu Wini
mencintai Gibran, Hendrik tidak terima. Hendrik berniat balas dendam pada
Gibran dengan mencelakai Kavita.
- WAHYU (24 tahun)
Sahabat Kavita, anak geng motor. Wahyu sebenarnya
menyukai Kavita, tapi ia memilih mengalah karna tahu Kavita sudah menikah
dengan Gibran.
- BU KARMILA (45 tahun)
Maminya Kavita, memaksa Kavita menikah dengan Gibran demi
menjalankan amanah Papi Kavita sebelum meninggal untuk menjodohkan Kavita
dengan anak sahabatnya.
- PAK GENTA (50 tahun)
Bokapnya
Gibran, memaksa Gibran menikah dengan Kavita untuk menepati janjinya pada
almarhum sahabatnya. Pak Genta punya penyakit jantung yang bisa kumat kapan
saja.
Kerennn bangettt sihhhh.
BalasHapusMakasih..
HapusKak, mau tanya kalo sinopsis seperti itu kata katanya boleh tidak baku? Atau harus kata baku yang sesuai dengan KBBI. Terima kasih kak 🙏
BalasHapusBoleh tidak baku. Baca aja contoh sinopsis di atas. Pasti paham.
Hapuskeren bngt...
BalasHapuskak cara kirim skanario lewat apa kak ?
Terimakasih.
HapusYang dikirim sinopsis ya, kalau skenario aku kurang tahu.