Ini cerita pengalaman saya saat camping di Panorama Rindu sekepal tanah surga di Kerinci.
Sabtu, tanggal 19 Juli 2025, saya dan ketiga teman saya pergi ke Panorama Rindu untuk camping satu malam di sana. Dari Kota Sungai Penuh membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di puncak Panorama Rindu. Jalan menuju Panorama Rindu cukup bersahabat, aspalnya mulus, motor maupun mobil bisa naik sampai ke puncak. Tapi jangan salah, meskipun jalannya bagus, rutenya berkelok-kelok dan terus menanjak. Harus ekstra hati-hati ya!
Sesampainya di puncak Panorama Rindu, kami disambut dengan angin yang cukup kencang dan cuaca yang sangat dingin. Saya sarankan untuk membawa jaket tebal jika ingin pergi ke sana. Tapi, saya sangat takjub dengan pemandangan indah dari atas sana. Di puncak Panorama Rindu, saya bisa melihat rumah-rumah penduduk yang tampak mungil di kejauhan. Area campingnya juga luas dan dikelilingi perbukitan hijau yang menyejukkan mata.
Jika kamu ingin camping di Panorama Rindu, kamu harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000 / orang. Karna kami tidak ingin ribet dengan barang bawaan atau mendirikan tenda, kami mengambil paket “Glamorous Camping” dengan biaya Rp. 750.000 untuk maksimal 4 orang (Rp. 250.000 untuk sewa tenda + Rp. 500.000 untuk BBQ, sudah termasuk makan malam dan sarapan pagi). Dengan fasilitas yang didapat, yaitu : tenda, BBQ dinner, breakfast, kasur, alat masak dan makan. Dengan catatan, untuk prosedur booking harus dilakukan 1 minggu sebelumnya dengan mentransfer DP sebesar 50% atau Rp. 375.000.
Saat kami tiba, tenda kami sudah berdiri dengan rapi, tapi kami diizinkan memindahkan tenda dan mencari tempat yang cocok yang kami inginkan. Karna awalnya tenda kami terletak di tengah, kami memutuskan memindahkan tenda kami ke tepi, di dekat sebuah ayunan yang langsung memperlihatkan pemandangan indah perbukitan hijau dan deretan rumah penduduk di kaki bukit.
Saat malam tiba, lampu-lampu dari deretan rumah itu menyala satu persatu, menciptakan pemandangan yang tampak memukau. Lalu, langit di atas Panorama Rindu berubah menjadi kanvas gelap bertabur bintang. Cahaya-cahaya kecil itu berkelip indah. Di antara semua bintang itu, saya diam-diam berharap mungkin saja ada satu bintang jatuh malam ini agar saya bisa menitipkan satu permohonan kecil dan dikabulkan oleh semesta.
Selain tenda kami, ada beberapa tenda yang sudah berdiri di sana karna Panorama Rindu cukup terkenal sebagai tempat berkemah. Setiap akhir pekan tidak pernah sepi pengunjung karna selalu saja ada yang camping di sana.
Waktu makan malam tiba, kami disajikan nasi putih dan ayam bakar yang gurih. Ditambah lagi karna suasana dan tempatnya sangat indah dengan udara dingin dan langit berbintang, rasanya lebih dari sekedar makan, itu jadi momen yang menghangatkan semuanya.
Selesai makan, acara belum selesai. Kami lanjut BBQ-an. Ada bakso, tahu dan jagung yang siap dibakar. Suasana jadi makin seru, ada yang sibuk mengoleskan saus, ada yang sibuk kipas-kipas dan ada yang sibuk makan. Jika ditanya, saya bagian yang mana? Tentu saja, bagian yang sibuk makan. Hahaa…
Menjelang tengah malam, semua makanan sudah selesai dibakar. Kami lalu duduk santai, ngobrol dan bercerita tentang apa saja sambil menghabiskan makanan itu di bawah langit berbintang. Saat makanannya habis, kami memutuskan untuk tidur.
Besoknya... pagi-pagi sekali, saya sengaja bangun untuk melihat sunrise. Langit masih gelap saat saya keluar dari tenda, tapi pelan-pelan cahaya mulai muncul dari balik bukit.
Saya melihat sunrise sambil duduk di sebuah ayunan, menatap langsung ke arah matahari yang perlahan muncul dari balik bukit. Bulatannya tampak sempurna, putih terang di tengah langit yang mulai merekah. Cahayanya seperti berdenyut lembut, tak langsung menyilaukan, tapi memancar perlahan, mengisyaratkan bahawa hari baru sedang dimulai. Di sekililingnya, warna langit membaur indah, semburat kuning lembut berpadu dengan merah muda keemasan. Satu kata, menakjubkan!
Sambil menunggu sarapan pagi kami selesai dimasak, kami disuguhkan dengan teh hangat. Saya dan teman-teman saya menikmatinya sambil menghabiskan pop mie yang kami beli di warung. Jika ditanya, kenapa pagi-pagi makan pop mie? Tidak ada alasan, kami hanya ingin menikmati pop mie saja.
Lalu, tidak lama sarapan pagi kami sudah siap untuk dihidangkan. Kami makan dengan nasi putih, telur, bihun dan beberapa potongan kecil kentang dan wortel yang lumayan enak.
Saat perut sudah kenyang, kami memutuskan untuk mengobrol sebentar, lalu pulang. Ya, acara camping kami selesai di sini. Singkat, tapi berkesan.
Bisa dibilang, acara camping kali ini benar-benar spesial bagi saya karna ini pertama kalinya saya dan teman-teman saya camping berempat. Biasanya, kami hanya nongkrong di kafe atau sekedar jalan-jalan di tempat wisata. Ini momen yang tak terlupakan, terutama tentang indahnya Panorama Rindu, angin malam, bintang bertaburan di langit malam dan sunrise di pagi hari, ini akan jadi alasan bagi saya untuk kembali lagi ke Panorama Rindu di lain waktu.
Fasilitas di Panorama Rindu :
- Warung kecil yang menyediakan pop mie, minuman dan beberapa cemilan
- Cafe kecil atau tempat duduk sederhana untuk ngobrol santai sambil ngopi
- Toilet untuk cewek dan cowok
- Mushola
Tips dari saya :
- Bawa jaket tebal, karena malamnya dingin banget
- Jangan lupa lampu senter dan powerbank
- Bawa tikar atau alas tambahan biar makin nyaman
- Dan yang paling penting: jaga kebersihan ya!
Paket Glamping Lengkap Rp. 750.000 dapat apa saja :
- Sewa Tenda Rp. 250.000 :
--- Tenda kapasitas 4 orang
--- Kasur Empuk
--- 4 set Sleeping Bag
--- 2 Emergency Lamp
- Paket BBQ Rp. 500.000 :
--- Makan malam dengan nasi dan ayam bakar.
--- BBQ-an dengan bakso, tahu dan jagung.
--- Teh hangat di pagi hari.
--- Sarapan pagi dengan nasi, telur bulat, bihun, kentang dan wortel.
Worth It Nggak?
100% WORTH IT! Tempatnya oke banget.
Kalau kamu butuh tempat untuk healing, quality time bareng teman, atau sekedar menyendiri sambil ngopi, Panorama Rindu harus masuk daftar tujuan kamu berikutnya.
Tapi, untuk paket glamping lengkap seharga Rp. 750.000 menurut saya, kurang memuaskan sih (maaf, ini hanya pendapat pribadi).
Teman-teman pembaca yang baik, terima kasih sudah mampir ke blog saya.
Semoga cerita camping kali ini bisa jadi inspirasi buat liburan kamu berikutnya. Kalau ada pertanyaan atau pengalaman seru yang mau dibagi, jangan ragu tulis di kolom komentar, ya!
Sampai jumpa di cerita selanjutnya.